Welcome All People. And Thank's For Visit My Site Enjoyed Ok

Sabtu, 19 Maret 2011

Investor Buru Saham Tri Polyta dan B arito

Kinerja Tri Polyta dan Barito diprediksi akan semakin baik di masa mendatang.
Raja Suhud
RENCANA merger dua anak usaha milik taipan Prajogo Pangestu, PT Tri Polyta Indonesia Tbk dan PT Chandra Asri, memicu aksi perburuan terhadap saham Tri Polyta di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Sejak perdagangan dibuka, aksi beli terhadap saham perusahaan petrokimia yang memproduksi biji plastik polypropylene itu terus meningkat.
Harga saham Tri Polyta naik hingga Rp425 per lembar menjadi Rp3.675 per lembar. Di sesi awal perdagangan, harga saham perseroan sempat menyentuh Rp3.900 per lembar. Tidak hanya saham Tri Polyta, investor .juga memburu saham PT Barito Pacific Tbk yang merupakan induk dari dua perusahaan itu. Saham Barito naik Rpl50 menjadi Rpl.390 per lembar.
Investor memburu saham Tri Polyta dan Barito karena menilai kinerja kedua perusahaan itu akan semakin baik di masamendatang. "Harga saham Tri Polyta bisa mencapai Rp4.000 per lembar, sedangkan saham Barito akan terdorong karena nilai asetnya meningkat seiring dengan kenaikan harga saham Tri Polyta," kata Marco, investor ritel di BEI.
Dengan mekanisme penukaran saham (share swap) diperoleh perhitungan setiap satu lembar saham Chandra Asri akan ditukar dengan 42.600 lembar saham Tri Polyta. Dengan penggabungan itu akan terjadi dilusi (penurunan kepemilikan saham) di Tri Polyta dan Chandra Asri masing-masing sebesar 76,24% dan 23,76%.
Di perusahaan baru yang diberi nama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk itu kepemilikan publik akan turun 15,56% menjadi hanya 3,7%. Pemegang saham terbesar tetap berada di Barito yakni sebesar 66,36%.
Kemarin, manajemen Tri Polyta telah menyerahkan pernyataan pendaftaran dan rancangan merger kepada Bape-pam-LK dan kreditur perseroan serta mengumumkan rencana RUPSLB pada 27 Oktober 2010 mendatang. Dalam rancanganmerger tersebut dinyatakan bahwa harga wajar saham Tri Polyta Rp3.579 per lembar dan harga saham Chandra Asri Rpl52,66 juta per saham.
Direktur dan Corporate Secretary Tri Polyta Suryandi mengatakan gabungan kedua perusahaan akan membuat perusahaan baru yang lebih efisien dan menguntungkan bagi perusahaan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya.
"Merger kedua perusahaan ini akan membentuk satu perusahaan petrokimia baru PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Diharapkan mulai efektif 1 Januari 2011," kata Suryandi.
Dapat terurai
Sementara itu, Chandra Asri menyatakan dalam setahun ini telah mengembangkan teknologi ramah lingkungan yang memungkinkan plastik dapat terurai. Technical Engineer Chandra Asri Teguh Prasetyo mengatakan produk biji plastik ramah lingkungan yang dikembangkan Chandra Asri dinamakan Asrene (R) SF5008E. Saat ini produk tersebut baru dipasarkan di sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Ditargetkan dalam waktu dekat diperluas ke seluruh wilayah di
Indonesia.
"Plastik jenis ini memiliki masa kedaluwarsa. Kalau sudah habis, akan hancur dengan sendirinya," kata Technical Engineer Chandra Asri Teguh Prasetyo.
Sebanyak 50% penggunaan Asrene (R) SF5008 diperuntukkan bagi produk kemasan. ,,,Lebih jauh Teguh menjelas-kan, umumnya produk plastik memiliki berat molekul 400 ribu. Namun dengan mencampurkan zat aditif, berat molekul dapat dikurangi menjadi 30 ribu sampai 40 ribu. Berat molekul 30 ribu sampai 40 ribu merupakan kondisi ketika benda dapat dimakan mikroorganisme termasuk plastik.
Ia menuturkan plastik tidak mudah hancur dengan berat molekul di atas 400 ribu biasanya dipergunakan untuk peralatan rumah tangga, komponen otomotif, komponen listrik, dan sebagainya.
"Biasanya plastik ramah lingkungan diperuntukkan bagi kantong barang di pusat belanja, sedangkan untuk ember, tempat makan dan minum, dan sebagainya menggunakan plastik tahan lama," ujar Teguh. (Ant/E-5)suhud@mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar